Senin, 09 Mei 2016

Dibalik Layar


Wawancara


proses pemasangan tali paperbag




































SEBENARNYA
Stasiun kerja 3 berada pada selasar toko, namun karena pemilik toko sedang menerima pesanan paperbag, pekerjaan stasiun kerja 3 dikerjakan di stasiun 2.



SEBENARNYA
Kami harus menunggu operator ibadah Jumatan..
Temuan:
Barang tetap diletakkan diluar toko dan pintu ditinggalkan tertutup sebagian.
Faktor keamanan tidak terlalu dipermasalahkan. Namun jika terjadi hal yang tidak diinginkan, akan menjadi kerugian

Senin, 25 April 2016

Operation Chart : Stasiun Kerja 4 (Updated - video on queue)

Stasiun Kerja 4 : Distribusi dan Storage





Temuan
1. Ketidak efektifan dalam pengambilan box yang akan di ambil customer
2. Penempatan mesi kasir yang tidak ergonomis
3. Setiap Box penesanan tidak diberi label pemesan
4. Jarak Storage box tidak sesuai dengan jarak raih.

Pencatat : Dinda RA


Operation Chart : Stasiun Kerja 3 (Updated)

Stasiun Kerja 3 : Finishing






Temuan
•Tinggi kursi untuk pekerja terlalu tinggi, hal tersebut membuat pekerja terlalu menunduk dan dapat menyebabkan cidera leher.
•Alat potong yang digunakan saat mengerjakan pesanan box yang banyak tetap menggunakan alat manual, hal tersebut dapat menyebabkan cidera tangan.
•Bau lem untuk perekat kertas lapis box jika dihirup terlalu lama dapat merusak pernafasan.
•Alas potong terbentuk dari susunan kertas yang belum terpakai (baru), hal tersebut dapat merusak kertas tersebut dan dapat menyebabkan kerugian.
•Tempat penyimpanan untuk alat-alat finishing tidak terorganisir dengan baik dan benar, hal tersebut dapat mengurangi efisiensi dan efektifitas kerja.

Pencatat : Hani Amalia

Operation Chart : Stasiun Kerja 2 (Updated)

Stasiun Kerja 2 : Perakitan Box











Temuan:
•Ruang kerja sempit
•Alat potong yang digunakan saat mengerjakan pesanan box yang banyak tetap menggunakan alat manual, hal tersebut dapat menyebabkan cidera tangan.
•Tempat penyimpanan untuk alat-alat perakitan tidak terorganisir dengan baik dan benar, hal tersebut dapat mengurangi efisiensi dan efektifitas kerja.
•Alas potong terbentuk dari susunan kertas yang belum terpakai (baru), hal tersebut dapat merusak kertas tersebut dan dapat menyebabkan kerugian.
•Pola kerja terkadang tidak berjalan dengan baik, hal tersebut dapat mengurangi efisiensi dan efektifitas kerja.

Pencatat : Agnia RS


Operation Chart : Stasiun Kerja 1 (Updated)

Stasiun 1 : Pola






Temuan:
- Operator melakukan kegiatan bersebelahan dengan operator lain
- Storage berada di area kerja dan mengganggu ruang gerak
- Operator tidak menggunakan gambar pola dalam pemotongan pola, hanya berdasarkan pada patokan ukuran yang telah dilakukan sebelumnya
- Alas potong berupa kertas dupleks yang berfungsi sekaligus sebagai pembatas area potong dan storage kertas lapis.
- Objek kerja lebih lebih besar dari area kerja
- Meja kerja terlalu tinggi, untuk menahan dan memotong kertas, tangan operator harus ditekuk dan rawan kecelakaan kerja.

Pencatat : San Teresia P




Minggu, 27 Maret 2016

Pembagian Stasiun Kerja (Updated)




















Stasiun 1 : Pola ( Area Kuning )
- Menggambar pola
- Memotong pola

Stasiun 2 : Rakit ( Area Biru )
- Merakit badan box
- Merekatkan badan box
- Merakit tutup box

Stasiun 3 : Lapis Kertas ( Area Coklat )
- Melapis box dengan kertas
- Merapikan lem

Stasiun 4 : Storage dan Distribusi ( Area Oranye )
- QC
- Storage
- Distribusi

Minggu, 20 Maret 2016

Flow Chart & Process Chart (Updated)

Flow Chart dan Process Chart untuk pembuatan satu gift box custom.




Proses pembuatan Box Custom diawali dengan pengambilan bahan baku (lem, duplex kuning, kertas Buffalo, kertas Lux, kertas Linen, selotip kertas) ke gudang storage lalu membawa bahan baku tersebut ke tempat proses menggunakan trolley barang. Setelah bahan baku sampai di temat proses pembuatan box custom, proses terhambat dikarenakan harus menyiapkan meja kerja dan menata alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses pengerjaan, setelah itu baru bisa proses pembuatan perakitan dilakukan. Proses pembuatan box custom diawali dengan membuat pola box custom di atas duplex kuning yang digunakan setelah pola dibentuk lalu dilanjutkan ke tahap penmotongan dengan menggunakan cutter dan penggaris sederhana. Setelah proses pemotongan selesai lalu di check kembali hasil pemotongan pola sudah sesuai garis pola dan rapi atau belum. Setelah itu dioper ke meja kerja assembling untuk direkatkan dan dibentuk menjadi box yang sesuai dengan pola Box custom dan direkatkan dengan lem cair dan selotip kertas di setiap sisinya. Setelah proses assembling selesai dan lem perekat kering lalu di check kembali kualitas dan kerapiannya apakah sudah sesuai atau belum, jika sudah sesuai, box custom akan dipindahkan ke meja selanjutnya. Proses dilanjutkan ke tahap akhir yaitu finishing. Pada tahap ini box hasil perakitan dilapisi dengan menggunakan kertas sesuai pesanan dimana kertas pelapis ditempelkan pada sisi badan box dan tutup box direkakan menggunakan lem cair sehingga pada tahap akhir sebelum box selesai pengerajin harus menunggu lem perekat hingga kering dengan sempurna. Setelah lem kering baru dilakukan quality control yang terakhir apakah hasil finishing sudah rapi atau belum. Jika hasil QC telah lulus, box akan dipindahakan ke tempat distributor untuk disimpan sementara menunggu pesanan box custom tersebut diambil.


Tabel Kekurangan Proses